Scrool Ke Bawah
<script type="text/javascript"> atOptions = { 'key' : 'a3e2e0c47e9f025230d08789090917a3', 'format' : 'iframe', 'height' : 250, 'width' : 300, 'params' : {} }; document.write('<scr' + 'ipt type="text/javascript" src="//www.topcreativeformat.com/a3e2e0c47e9f025230d08789090917a3/invoke.js"></scr' + 'ipt>'); </script>
Pendidikan

Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang

253
×

Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang

Sebarkan artikel ini
SUkarno

Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang, Pergerakan nasional pada masa pendudukan Jepang memiliki cara-cara tersendiri untuk mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kemerdekaan dari penjajahan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui perjuangan terbuka dengan membentuk organisasi-organisasi bentukan Jepang. Beberapa organisasi tersebut antara lain Gerakan 3A, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), Badan Pertimbangan Pusat (Cuo Sangi In), Himpunan Kebaktian Jawa (Jawa Hokokai), dan Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI).

Gerakan 3A adalah usaha pertama yang dilakukan Jepang untuk memperoleh dukungan masyarakat dalam rangka pembentukan negara Asia Timur Raya. Gerakan ini memiliki semboyan Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. Gerakan ini dipimpin oleh Hihosyi Syimizu dan Mr. Samsudin, dan untuk mendukung gerakan tersebut dibentuklah barisan pemuda dengan nama Pemuda Asia Raya di bawah pimpinan Sukarjo Wiryopranoto dengan menerbitkan surat kabar Asia Raya. Namun, gerakan 3A dianggap tidak efektif dan akhirnya dibubarkan.

Iklan (Gulir)
Scroll kebawah untuk lihat konten

Selanjutnya, Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dibentuk pada Maret 1943 oleh pemerintah Jepang dengan tujuan memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia untuk membantu Jepang dalam Perang Asia Pasifik. Empat Serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansur dipilih sebagai pimpinan organisasi ini. Selain itu, organisasi ini juga bertujuan untuk membangun dan menghidupkan kembali aspirasi bangsa yang tenggelam akibat imperialisme Belanda. Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan yang harus dilakukan antara lain menimbulkan dan memperkuat kewajiban dan rasa tanggung jawab rakyat dalam menghapus pengaruh Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat, mengambil bagian dalam usaha mempertahankan Asia Raya, memperkuat rasa persaudaraan Indonesia-Jepang, mengintensifkan pelajaran bahasa Jepang, dan memperhatikan tugas dalam bidang sosial ekonomi.

Baca Juga :  Cara Mudah Membuat Website Madrasah Atau Sekolah

Cuo Sangi In adalah badan yang bertugas mengajukan usul kepada pemerintah serta menjawab pertanyaan mengenai soal-soal politik, dan menyarankan tindakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah militer Jepang. Badan ini dibentuk pada tanggal 1 Agustus 1943 dan beranggotakan 43 orang, semuanya orang Indonesia, dengan Ir. Soekarno sebagai ketuanya.

Himpunan Kebaktian Jawa (Jawa Hokokai) digagas oleh pihak Jepang karena Putera dianggap lebih bermanfaat bagi Indonesia daripada untuk Jepang. Tujuannya adalah untuk menghimpun kekuatan rakyat dan digalang kebaktiannya.

Masyumi kemudian menjadi organisasi pergerakan nasional yang paling aktif selama masa pendudukan Jepang. Organisasi ini dipimpin oleh tokoh-tokoh terkemuka seperti Mohammad Natsir, KH. Wahid Hasyim, dan H. Agus Salim. Masyumi membuka diri terhadap seluruh elemen masyarakat Indonesia, termasuk golongan komunis dan nasionalis.

Perjuangan Rahasia atau Bawah Tanah

Selain perjuangan terbuka, pergerakan nasional juga melakukan perjuangan rahasia atau bawah tanah dengan cara-cara seperti berikut.

Gerakan Sabilillah

Gerakan Sabilillah adalah gerakan bawah tanah yang berhaluan Islam yang dipimpin oleh KH. Hasyim Asy’ari. Gerakan ini memiliki tujuan untuk menggulingkan pemerintah pendudukan Jepang dan mengembalikan kemerdekaan Indonesia. Gerakan Sabilillah melakukan aksi sabotase terhadap bangunan dan fasilitas milik Jepang. Gerakan ini berhasil menghimpun massa yang besar dan mampu bertahan sampai dengan akhir masa pendudukan Jepang.

Baca Juga :  Mengapa Guru Kreatif Penting dalam Pendidikan?

Gerakan Pemuda

Gerakan Pemuda adalah gerakan bawah tanah yang dipimpin oleh Sutan Sjahrir. Gerakan ini bertujuan untuk mempersiapkan pemuda sebagai kekuatan masa depan dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Gerakan ini mengadakan pelatihan militer dan politik untuk pemuda. Gerakan ini menjadi cikal bakal dari pergerakan nasional setelah Indonesia merdeka.

Gerakan Rakyat Indonesia (GRINDO)

Gerakan Rakyat Indonesia (GRINDO) adalah gerakan bawah tanah yang dipimpin oleh Musso. Gerakan ini bertujuan untuk menggulingkan pemerintah pendudukan Jepang dan mengembalikan kemerdekaan Indonesia. Gerakan ini menggunakan kekerasan sebagai sarana perjuangan dan berhasil mengendalikan beberapa daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Namun gerakan ini akhirnya berhasil diredam oleh Jepang.

Perjuangan Pasif

Selain perjuangan terbuka dan rahasia, pergerakan nasional juga melakukan perjuangan pasif. Perjuangan ini dilakukan dengan cara-cara seperti berikut.

a. Boycott Terhadap Produk Jepang

Pergerakan nasional melakukan boycott terhadap produk-produk Jepang sebagai bentuk protes terhadap pendudukan Jepang. Boycott ini dilakukan dengan cara tidak membeli produk-produk Jepang dan mengganti dengan produk-produk buatan sendiri atau dari negara lain.

Baca Juga :  Inilah Tantangan Menjadi Guru di Era Digital

b. Boikot Jepang dan Inggris

Selain boycott terhadap produk Jepang, pergerakan nasional juga melakukan boycott terhadap Inggris sebagai penjajah sebelumnya. Boycott ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Cina yang sedang berjuang melawan Inggris di Tiongkok.

Dalam upaya mencapai kemerdekaan dari penjajahan Jepang, pergerakan nasional melakukan beberapa cara, antara lain dengan perjuangan terbuka melalui organisasi-organisasi bentukan Jepang seperti Gerakan 3A, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), Badan Pertimbangan Pusat (Cuo Sangi In), Himpunan Kebaktian Jawa (Jawa Hokokai), dan Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI). Selain itu, pergerakan nasional juga melakukan perjuangan rahasia atau bawah tanah dengan Gerakan Sabilillah, Gerakan Pemuda, dan Gerakan Rakyat Indonesia (GRINDO). Setiap gerakan memiliki tujuan dan cara yang berbeda, namun semuanya bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Perjuangan yang dilakukan oleh pergerakan nasional pada masa pendudukan Jepang menjadi sejarah penting dalam perjuangan Indonesia merdeka.

Harap Matikan AdBLock Iklan Atau Gunakan Browser Yang Mendukung Iklan