Perang yang terus memanas antara Israel dan kelompok Hamas di sekitar Jalur Gaza Palestina telah menarik perhatian dunia. Namun, apakah Anda tahu bahwa ada jejak genetik yang menghubungkan orang Palestina dan Israel? Sebuah penelitian ilmiah menunjukkan bahwa mereka sebenarnya memiliki garis leluhur yang sama, meskipun konflik politik yang berkepanjangan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi temuan menarik ini dan bagaimana riset genetik telah membuktikan persaudaraan antara warga Israel dan Palestina.
Menurut juru bicara Hamas, Khet Kodumi, serangan terbaru kelompoknya ke Israel adalah respons terhadap kekejaman yang dirasakan oleh rakyat Palestina selama bertahun-tahun. Namun, penelitian ilmiah telah mengungkap asal-usul orang Palestina dan Israel yang mengejutkan. Seorang ahli imunologi Spanyol, Antonio Arnais Vilena, telah melakukan penelitian mendalam tentang variansi gen dan tipe HLA (Human Leucosit Antigen) yang menghubungkan populasi ini.
Penelitian Antonio membandingkan gen HLA orang Palestina dengan berbagai populasi lain di dunia, termasuk Yahudi. Hasilnya menunjukkan bahwa baik Palestina maupun Yahudi berasal dari leluhur yang sama, yakni orang-orang Kanaan atau Kananitis. Mereka hidup di wilayah yang sekarang menjadi klaim Israel dan Palestina. Orang-orang Kanaan ini berbaur dengan Mesir, Mesopotamia, dan Anatolia sekitar 3.000 tahun yang lalu, memperkaya keragaman genetik mereka.
Studi genetik orang Yahudi dan Palestina, yang dipublikasikan dalam jurnal Human Immunology pada tahun 2001, memicu kontroversi politik. Meskipun begitu, penelitian lanjutan telah memperkuat temuan ini. Pada tahun 2010, Profesor Pediatrik Harry Oster dari New York melakukan penelitian yang melibatkan 652.000 sampel genetik dari 7 populasi Yahudi di berbagai negara. Hasilnya menunjukkan bahwa semua populasi Yahudi tersebut memiliki asal-usul yang sama, terbagi menjadi dua cabang sekitar 2.500 tahun yang lalu.
Kelompok populasi Yahudi di Timur Tengah memiliki akar bersama dengan orang-orang Druze, Bedouin, dan Palestina. Di Eropa Selatan, saudara genetik Yahudi terdekat adalah orang Italia dan Prancis. Meskipun konflik politik dan sosial terus mengguncang kawasan ini, bukti-bukti ilmiah menegaskan bahwa secara genetik, Yahudi Israel dan Palestina adalah saudara.
Dengan temuan ini, kita diingatkan bahwa di balik perbedaan politik dan budaya, ada koneksi yang mendalam di antara kita semua. Mungkin, dengan memahami persaudaraan ini, harapan untuk perdamaian di wilayah ini akan menjadi lebih mungkin. Mari bersama-sama merangkul keberagaman genetik dan mencari jalan menuju pemahaman dan perdamaian yang sejati. Terima kasih telah membaca artikel ini.
Catatan: Artikel ini didasarkan pada penelitian ilmiah dan temuan genetik yang telah dipublikasikan. Meskipun demikian, konflik politik yang terus berlanjut di wilayah ini memiliki dampak besar pada kehidupan sehari-hari orang-orang di sana. Penting untuk memahami bahwa perdamaian dan resolusi konflik memerlukan upaya bersama dari semua pihak terkait.