Tahun baru sepertinya menjadi momen indah yang seringkali di tunggu-tunggu oleh banyak manusia. Sehingga ketika malam tahun baru itu datang, seakan-akan semua orang menyambut-nya dengan penuh keramaian dan pesta.
Malam tahun baru bagi saya, semakin kesini terlihat semakin seperti sebuah perayaan yang wajib di adakan oleh setiap orang. Karena kita tahu malam tahun baru banyak sekali mereka yang buat acara bakar-bakar ayam dan acara yang sifatnya kumpul bareng.
Sebagian lagi bagi para kawula muda, malam tahun baru terkadang menjadi momen yang sangat di tunggu untuk mengajak pasangannya jalan-jalan. Ada pula yang menjadikannya momen bercocok tanam.
Tahun baru disini yang saya maksud adalah tahun baru masehi, karena daei sekian banyak tahun baru, hanya tahun baru masehi yang menarik perhatian saya.
Di malam tahun baru, ada fenomena orang-orang yang berharap memohon tahun selanjutnya menjadi tahun yang lebih baik, namun mereka membarengi dengan perlakuan maksiat.
Entah itu sebuah doa yang tulus atau hanya doa untuk sebuah status. Tidak ada yang tahu niat mereka.
Apakah salah berdoa dan berharap di tahun baru? Sebenarnya ini tidak menjadi sebuah kesalahan, orang boleh berdoa kapan saja dimana saja selagi tempat berdoa itu bukan tempat buang hajat apalagi bersamaan dengan itu.
Banyak sekali yang berdoa kebaikan untuk tahun yang baru, namun banyak juga dari mereka yang berdoa hanya mendapatkan doa saja tapi tidak bisa merasakan bertambah baik amalnya di tahun yang baru, palah lebih buruk dari tahun kemarin.
Hal ini sudah banyak sekali orang yang merasakan. Kenapa hal ini terjadi? Sebenarnya sudah jelas bahwa jika kita menginginkan sebuah nikmat bertambah banyak dan baik adalah dengan cara bersyukur.
Bersyukur bukan hanya dengan mengucapkan Alkhamdulillah, bersyukur juga perlu dilakukan dengan tindakan.
Sebagaimana ayat di Al-Qur’an, ” barang siapa yang menysukuri nikmat Allah maka nikmat yang Allah berikan kepada orang yang bersyukur akan ditambahkan oleh Allah, dan siapa saja yang mengkufuri nikmat dari Allah maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang sangat pedih ” ayat ini ada di surat Ibrohim ayat 7.
Sudah jelas dan sangat jelas. Jika kita memang menginginkankan kebaikan lagi di tahun yang baru, hendaknya kita memulai dengan kebaikan dan memperbaiki diri dengan bersyukur.
Allah berikan kaki, kita syukuri untuk melangkah ke jalan kebaikan. Bukan ke jalan maksiat. Allah beri tangan kita gunakan tangan itu untuk berbuat hal yang baik-baik, seperti menolong orang dalam kebaikan dan lain sebagainya.
Allah berikan kita mulut, kita gunakan untuk berkata yang baik, memuji Allah dan menyampaikan hal baik lainnya, bukan palah kita gunakan untuk mencela orang lain atau mencela makhluk Allah yang lainnya.
Dengan belajar mensyukuri dan belajar taat kepada Allah, InsyaAllah tahun kedepan ini akan menjadi tahun yang penuh barokah dan penuh dengan kejutan-kejutan dari Allah SWT. Aamiin.
Mulailah setiap malam tahun baru dengan hal yang positif, jangan sampai kita mulai tahun baru dengan perbuatan maksiat kepada Allah yang secara tidak langsung itu adalah cara yang mengkufuri nikmat dari Allah.
Terus bagaimana jika kemarin sudah terlanjur melakukan hal negatif? Masih bisa bertobat dengan tobat yang tulus, semoga tahun kedepannya selalu menjadi lebih baik dan semakin meninggalkan maksiat.
Begitu mudahnya Allah berikan kita kemudahan dalam setiap hal, namun kita selalu melupakan kebaikan dari semua yang sudah Allah berikan.
