Marquest Akui Halangi Rosi Juara Moto GP 2015, Setelah menjadi bahan perdebatan yang panjang, Marc Marquez akhirnya mengakui telah menghalangi Valentino Rossi untuk meraih gelar ke-10 di MotoGP 2015. Dalam pernyataannya, Marquez secara tidak langsung menyatakan bahwa ia lebih memilih Jorge Lorenzo menjadi juara ketimbang The Doctor.
Pada film dokumenter terbaru berjudul ‘Marc Marquez: All In’ yang ditayangkan di Amazon Prime Video, Marc Marquez menceritakan tentang balapan terakhir di MotoGP 2015 yang menjadi penentu dalam perebutan gelar juara. Pada saat itu, Marquez dituduh dengan tuduhan sengaja tidak menyalip Lorenzo untuk memuluskan langkah X-Fuera dalam meraih gelar juara.
Padahal, Marquez sebenarnya memiliki kesempatan untuk menyalip Lorenzo. Namun, saat Marquez berhasil melakukannya, itu akan memberi kesempatan bagi Rossi untuk meraih gelar ke-10 di seluruh kelas. Namun, pebalap Spanyol tersebut memilih untuk tidak mengambil langkah tersebut.
Marquez mengaku sudah sangat kesal dengan apa yang dilakukan Rossi di seri sebelumnya, termasuk saat The Doctor diduga menendang motornya di MotoGP Malaysia 2015.
“Dapatkah saya mengambil risiko (dalam menyalip) pada tikungan terakhir tanpa mengetahui konsekuensinya? Ya,” ujar Marquez, seperti dikutip dari Crash.net pada Sabtu (13/5).
“Namun, masalahnya adalah orang ini (Rossi) telah melakukan segalanya terhadap saya hanya karena saya melewatinya. Apakah saya akan membantunya memenangkan gelar? Tidak!” tambahnya.
Setelah kejadian terkenal ‘Sepang Clash’ itu, Marquez kesulitan untuk memaafkan Rossi. Terlebih lagi saat itu usianya masih sangat muda dan emosinya sangat tinggi.
“Saya kehilangan motivasi karena hal yang ia lakukan. Hal-hal yang saya alami selama dua minggu itu. Saya tidak ingin itu terjadi pada siapa pun, terlebih pada usia 22 tahun,” tegas Marquez.
Lebih lanjut, menurut Marquez, Rossi memiliki banyak penggemar yang siap membela dirinya. Meskipun begitu, dia siap menanggung risiko yang ada.
“Ingatlah bahwa Valentino memiliki banyak kekuatan di media, dan orang-orang akan menentangmu. Jika seseorang tidak menghormati saya, saya memiliki kepribadian dan keberanian,” katanya.