Menggali Kearifan dalam Kehidupan – Dalam sebuah rekaman yang menginspirasi, Dr. Fahruddin Faiz membahas keadilan, kejahatan, dan pentingnya pendekatan tanpa kekerasan dalam menyelesaikan masalah sosial. Diskusi ini memperkuat gagasan bahwa alam semesta dan Tuhan mendukung keadilan, dan bahwa mengizinkan semesta dan Tuhan bekerja dalam keadilan adalah jalan menuju perbaikan yang mulia.
Ketika kita membicarakan kejahatan, Dr. Fahruddin Faiz mengajak kita untuk tidak sekadar menghukum mereka yang melakukan kesalahan, tetapi untuk mencari akar masalah yang melatarbelakangi tindakan tersebut. Misalnya, pencurian bisa terjadi karena situasi sosial yang tidak adil atau kurangnya perhatian dalam masyarakat.
Pentingnya memahami mengapa perilaku buruk muncul adalah inti dari pendekatan filosofis ini. Daripada sekadar membalas dendam atau menjatuhkan orang lain, Dr. Fahruddin Faiz menekankan bahwa menggali akar masalah dan menyelesaikannya dengan cara yang transformatif adalah kunci untuk berkembang menjadi individu yang lebih baik.
Filosofi tanpa kekerasan bukan hanya tentang tidak membalas, tetapi juga tentang transformasi diri. Menangani penderitaan dan kekecewaan dengan cara yang konstruktif dan transformatif membawa perubahan pada diri kita. Ini adalah proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas diri dan mengubah sikap kita terhadap situasi yang sulit.
Dalam konteks ini, mencintai musuh bukanlah tentang membenarkan tindakan mereka, tetapi lebih tentang menghadapi ketidakadilan dengan cinta dan perdamaian. Menghadapi konflik dengan kebaikan hati, meskipun sulit, adalah kunci untuk memotong rantai kebencian yang tak berujung.
Filosofi ini bukan hanya tentang aksi besar, tetapi juga tentang tindakan kecil yang dilakukan dengan luar biasa. Setiap tindakan kecil yang dilakukan dengan tekun dan penuh kasih, meskipun terlihat sederhana, memiliki potensi untuk membawa dampak besar.
Dalam perjalanan menuju perdamaian, kita perlu menginternalisasi konsep bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab untuk bertindak demi keadilan. Filosofi tanpa kekerasan mengajarkan kita untuk melihat situasi dari sudut pandang yang lebih luas, menyelesaikan konflik dengan cara yang berkelanjutan, dan menumbuhkan perubahan positif dari dalam diri kita.
Sebagai kesimpulan, filosofi tanpa kekerasan bukan hanya tentang menghindari konflik, tetapi juga tentang mengubah paradigma dan sikap kita terhadap keadilan, konflik, dan transformasi diri. Ini adalah panggilan untuk mengambil jalan yang mulia dalam menanggapi ketidakadilan dan memperbaiki dunia dengan cinta dan pemahaman yang mendalam.