CatatanOpini

Budak Konten

264
×

Budak Konten

Share this article
Foto Yogi Khayan Di Pantai Karapak Pangandaran

Bismillahirrahmaanirrahim
Alkhamdulillah pada malam ini saya bisa berbagi cerita kembali, dalam tulisan kali ini, saya hanya ingin membahas tentang sebuah pengalaman dan sebuah masalah yang sedang saya alami dan saya amati.

sudah lama saya merasa diri ini kurang produktif, walaupun beberapa orang menganggap diri saya ini produktif, tapi kan itu kata mereka yang hanya menilai dari satu sisi. Selain itu mereka juga hanya tahu diri saya menurut pandangan mereka.

Scrool Down
Scrool Down To Continue Reading..

Lain dari pada itu, sebenarnya banyak sekali sebuah hal buruk yang kita miliki yang besar, maksudnya begitu besar yang menjadikan diri kita susah untuk maju, ya hanya diam disitu saja, kalo tidak percaya, coba kamu pikirkan tentang diri kamu dan apa yang sudah kamu dapat kemarin sampai hari ini? apakah sudah ada kemajuan? Apakah kemajuan itu sudah besar? atau hanya disitu-situ saja? Atau malah mengalami kemunduran?

semua pertanyaan itu tidak perlu dijawab, tapi di renungkan saja oleh kita masing-masing, dan setelah itu diri ini pasti tahu apa yang harus dilakukan. Biar fair, kesampingkan dulu pujian orang, dan kita coba lihat dulu masalah kita.

Baca Juga :  Tahapan Xpresi, Buka Tabungan BCA Tanpa Ke Kantor

Dan yang sedang saya rasa sekarang adalah malas, yah malas, suatu keadaan dimana saya menghindari pekerjaan yang seharusnya dapat dikerjakan dengan potensi dan energi yang dimiliki dan terkadang sering sering (menunda-nunda) dan idleness (berdiam diri tanpa melakukan apa-apa).

Sebagaian orang munkin sudah pasti memiliki hal ini, malas inilah yang membuat diri ini menjadi kurang produktif, baik bekerja dan berkarya.

Setelah saya amati, ternyata yang menjadi awal saya malas adalah karena belum bisanya diri saya memanage diri ini dengan baik, alhasil saya termakan dengan kegiatan berdiam diri menatap ponsel yang lama tanpa menghasilkan apa-apa.

Awal-awal lebih sering main facebook, dengan percobaan awal hanya ingin liat-liat, tidak terasa banyak scrool beranda ternyata saya sudah memakan waktu berjam-jam lebih untuk bermain facebook, penyesalan ada, karena menyia-nyiakan waktu untuk hal yang kurang berfaedah, namun anehnya saya ulang kembali.

Namun, facebook kini sudah saya tinggalkan, entah sampai kapan saya off facebook, namun saya off untuk belajar mengurangi waktu yang terbuang sia-sia.

Baca Juga :  MIUI 11, Apa Sih Yang Paling Di Tunggu?

ya munkin satu masalah terselesaikan, namun ada lagi yang membuat saya merasa malas dan sering kehilangan waktu, yaitu adakah nonton youtube, setelah saya rasakan saya sering nonton youtube tanpa mengenal waktu, padahal sudah saya coba untuk nonton satu kali, tapi rasa penasaran selalu membuat saya ingin terus dan terus menonton, dengan dalih pikiran ” Nanti ah, nonton satu lagi ” dan hal itu terus menerus menyerang diri saya, hingga akhirnya waktu sudah habis berjam-jam.

Lama-kelamaan saya jadi mikir, sebenarnya saya ini ngapain? kok bisa kaya orang yang sedang main game, dan menurut saya lebih baik mereka yang main game tapi bisa mengatur waktu, dan bisa bekerja dan berkarya dan lebih produktif dari orang yang tidak main game dan sosmed.

selain itu, saya juga mengamati banyak orang yang kehilangan waktu hanya karena melihat konten-konten sosmed dll tanpa memperhatikan waktu, dan hal inilah yang menurut saya sangat merusak generasi.

Lebih suka menjadi penikmat daripada yang menyuguhkan kenikmatan itu sendiri, padahal hal ini seharusnya seimbang. Kita bisa menyuguhkan kenikmatan, kita juga bisa menikmati dari konten-konten orang, supaya sama-sama menguntungkan.

Baca Juga :  Membuka Tabungan BNI Syariah Biar Makin Berkah

Ternyata sudah banyak sekali yang menjadi budak konten, baik itu vidio, status, dll, sesuatu yang sangat berlebihan tentunya tidak baik, dan harus kita paksa sendiri untuk bisa mengatur waktu kita, dan hal itu harus selalu kita berfikir tentang diri kita sendiri, jangan hanya menilai diri kita dari katanya orang, sebagian orang yang menilai dirinya dengan nilaian orang lain yang buruk akan merasa minder dan berkecil hati, dan sebagian orang yang menilai dirinya dengan nilaian orang yang positif akan merasa tenang-tenang saja dan senang-senang saja.

Padahal baik itu nilai baik ataupun buruk dari orang lain, kita harus tetap menilai diri kita sendiri dengan memasukan dan membandingkan dari penilaian orang lain.

” Oh iya dia ngomong gini ke aku, apa benar, ” ya harus selalu berfikir juga tentang diri sendiri untuk menilai untuk menjadi manusia yang lebih baik, dan jangan sampai menjadi budak konten.

Jangan lupa berkarya

Harap Matikan AdBLock Iklan Atau Gunakan Browser Yang Mendukung Iklan