Scrool Ke Bawah
<script type="text/javascript"> atOptions = { 'key' : 'a3e2e0c47e9f025230d08789090917a3', 'format' : 'iframe', 'height' : 250, 'width' : 300, 'params' : {} }; document.write('<scr' + 'ipt type="text/javascript" src="//www.topcreativeformat.com/a3e2e0c47e9f025230d08789090917a3/invoke.js"></scr' + 'ipt>'); </script>
Anak MudaInvestasiKeuangan

Panduan Investasi untuk Pemula: Memahami Risiko dan Potensi Keuntungan

199
×

Panduan Investasi untuk Pemula: Memahami Risiko dan Potensi Keuntungan

Sebarkan artikel ini
Cara Investasi pemula

Panduan Investasi untuk Pemula: Memahami Risiko dan Potensi Keuntungan, Bagi Anda yang baru ingin memulai perjalanan investasi, artikel ini akan menjadi panduan yang berguna dalam membuat keputusan yang tepat.

Mungkin pertanyaan pertama yang muncul bagi Anda yang baru terjun ke dunia investasi adalah, “Di mana sebaiknya saya berinvestasi?” Mengingat ada berbagai instrumen investasi seperti deposito, obligasi, reksadana, saham, emas, valuta asing, peer to peer lending, dan bitcoin, serta masih banyak lagi. Setiap instrumen memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Iklan (Gulir)
Scroll kebawah untuk lihat konten

Ada instrumen investasi yang sangat aman dengan risiko yang sangat kecil, meskipun keuntungannya tidak terlalu besar. Di sisi lain, ada instrumen investasi dengan risiko tinggi yang memungkinkan keuntungan besar dalam jangka waktu relatif singkat. Inilah dasar hukum dalam dunia investasi yang lebih dikenal sebagai “high risk high return” (risiko tinggi keuntungan tinggi) dan “low risk low return” (risiko rendah keuntungan rendah).

Baca Juga :  10 Tips untuk Menghemat Uang Anda

Sebelum Anda memilih instrumen investasi, penting untuk memahami pemetaan investasi yang akan saya jelaskan dalam dua dimensi. Pertama, pengkategorian berdasarkan risiko dan potensi keuntungan, yang akan saya gambarkan dengan sumbu vertikal. Di bagian atas adalah instrumen dengan risiko dan potensi keuntungan tinggi (high risk high return), sedangkan di bagian bawah adalah instrumen dengan risiko dan potensi keuntungan rendah (low risk low return).

Dimensi kedua adalah pengkategorian berdasarkan jangka waktu investasi, yang akan saya gambar dengan sumbu horizontal. Di sebelah kiri adalah investasi jangka pendek (short term), sedangkan di sebelah kanan adalah investasi jangka panjang (long term). Dengan demikian, terbentuklah empat area investasi yang berbeda.

Area pertama adalah instrumen investasi dengan risiko dan potensi keuntungan tinggi dalam jangka pendek. Area kedua adalah instrumen investasi dengan risiko dan potensi keuntungan tinggi dalam jangka panjang. Area ketiga adalah instrumen investasi dengan risiko dan potensi keuntungan rendah dalam jangka pendek. Terakhir, area keempat adalah instrumen investasi dengan risiko dan potensi keuntungan rendah dalam jangka panjang.

Baca Juga :  Ide Bisnis Pemula: Panduan Lengkap untuk Memulai Bisnis Sukses

Sekarang mari kita lebih mendalam membahas masing-masing area investasi. Area pertama adalah instrumen investasi jangka pendek dengan potensi keuntungan tinggi namun juga potensi kerugian yang tinggi. Contoh investasi dalam area ini termasuk trading saham, forex, bitcoin, atau berburu barang limited edition untuk dijual dalam waktu singkat.

Area kedua adalah instrumen investasi jangka panjang dengan potensi keuntungan tinggi namun juga potensi kerugian yang tinggi. Contohnya termasuk investasi di saham blue chip, reksadana campuran, reksadana saham, properti, mata uang asing, cryptocurrency dalam jangka panjang, obligasi perusahaan dengan rating rendah, atau barang antik/langka yang nilainya cenderung naik.

Area ketiga adalah instrumen investasi jangka pendek dengan potensi keuntungan dan kerugian yang kecil. Contohnya adalah reksadana pasar uang, obligasi negara retail, peer to peer lending dengan jaminan asuransi, dan sejenisnya. Cocok untuk mereka yang menginginkan investasi aman, memiliki modal terbatas, dan membutuhkan fleksibilitas dalam pencairan.

Area terakhir, area keempat, adalah instrumen investasi jangka panjang dengan potensi keuntungan yang relatif kecil namun sangat aman, dengan risiko kerugian yang rendah. Contoh investasi dalam area ini termasuk deposito, emas, obligasi SBR, dan lain sebagainya. Cocok bagi mereka yang ingin menjaga nilai aset dalam jangka panjang, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu dalam mengelola investasi.

Baca Juga :  Beberapa Tips Untuk Kamu Yang Mau Berinvestasi Emas

Instrumen investasi di masing-masing area ini bisa dikombinasikan sesuai dengan profil risiko masing-masing investor. Namun, proporsi alokasi aset harus dilakukan dengan bijak, sesuai dengan kebutuhan hidup dan gaya hidup individu. Jadi, sebelum memilih instrumen investasi, pertimbangkan pertanyaan-pertanyaan seperti target waktu investasi, fleksibilitas aset, ketersediaan waktu untuk pemantauan, dan anggaran yang dapat dialokasikan.

Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memilih instrumen investasi yang paling sesuai untuk Anda. Ingatlah bahwa kombinasi instrumen investasi dan alokasi aset perlu disesuaikan dengan profil risiko pribadi.

Harap Matikan AdBLock Iklan Atau Gunakan Browser Yang Mendukung Iklan